Jumat, 29 April 2011

Belajar Sampai Negeri Cina



Salut. Empat jempol untuk ide yang sangat brilian ini. Pemerintah melalui Menteri Keuangan Agus Martowardojo berencana untuk menghapuskan premium. Bahan bakar yang digunakan hampir seluruh rakyat. 

Lupakan lonjakan harga yang akan terjadi. Lupakan penyelewengan BBM yang dipastikan akan ramai. Lupakan penderitaan rakyat.  

Pemerintah menjadikan Cina sebagai rujukan negara yang melakukan penyesuain minyak. Bagaimana hebatnya negeri itu menghadapi dua kali kenaikan harga minyak dalam kurun waktu empat bulan.

Wah, kalau memang mau belajar dari Cina, sekalian dong menghukum koruptor seperti negeri tirai bambu itu. Setiap koruptor dihukum mati tanpa kecuali. Saya sangat setuju kalau memang seperti itu. 

sumber gambar ini

Senin, 25 April 2011

RAMBO


Namanya Rambo. Usianya baru sebelas tahun. Dia sudah tidak sekolah. Aktifitasnya sehari-hari adalah merawat ayahnya yang stroke. Sudah dua tahun, dia menjadi peminta-minta. Sebuah pekerjaan yang sangat dibencinya. Tapi apa yang hendak dikata, hanya itulah yang bisa dilakukan.

Meminta belas kasihan dari para pengguna jalan yang melintasi jalan. Ada yang memberi, tapi banyak juga yang tidak. Karena tempat dia mangkal hanyalah di tengah jalan, yang tidak jauh dari gubuknya. Jika dia bekerja di tempat yang jauh, siapa yang akan memandikan ayahnya, memberikan minum kepada sang bapak.

Jangan ditanya kemana ibunya? Rambo hanya akan tersenyum getir. Sudah dua tahun dia tidak berjumpa dengan sang ibu. Perempuan bernama Nurjanah itu pergi meninggalkan rumah. Ibu yang telah melahirkannya tidak tahan menderita.

Mungkin ini yang namanya intuisi. Sang ayah menamakan anaknya Rambo, sosok fiksi pahlawan perang dari Amerika Serikat. Ternyata, anaknya, Rambo, telah menjadi pahlawan keluarga.

Anda mungkin akan menemuinya jika menyusuri jalinsum di Tanjungbintang, Lampung Selatan...