Kamis, 05 April 2012

Isu Koalisi yang Melelahkan


Sudah beberapa hari terakhir, isu PKS ‘terdepak’ dari koalisi setgab mengalir. Ada saja komentar dari petinggi-petinggi partai yang terutama dari Partai Demokrat yang secara halus ‘mengusir’ PKS. Bukan cuma Partai Demokrat saja, ketua umum Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie pun pernah melontarkan nasib PKS di koalisi. Atau ucapan politisi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso yang mengungkapkan ‘kerinduannya’ kepada partai ini.

Penyebab munculnya isu ini tentu apalagi kalau bukan sikap PKS yang menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM. Meski tergabung dalam koalisi, PKS justru mengambil langkah yang sama dengan partai oposisi lainnya, seperti PDI Perjuangan, Gerindra, dan Hanura.

Opsi yang diambil PKS dinilai sebagai pengkhianatan terhadap pemerintah, sehingga harus dihukum. Tapi hingga kini, hukuman itu tidak juga diberikan pemerintah. Presiden Susilo Bambang Yudhyono selaku ketua Setgab belum mengeluarkan pernyataan resmi. Entah masih berhitung dampak politisnya atau justru sengaja membiarkannya.

Namun keraguan yang entah disengaja atau tidak ini juga tidak baik bagi dunia politik. Betapa energi dan perhatian tertuju kepada kelangsungan nasib PKS di koalisi. Belum lagi ulah politikus oportunis yang mengincar posisi atau jabatan tertentu meriuhkan suasana.

Padahal posisi di pemerintah itu bukan untuk bergunjing politis. Jabatan mereka di kabinet harus mencerminkan upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kerja. Kerja. Kerja.

Presiden SBY harus secepatnya mengeluarkan pernyataan, apakah PKS akan dikeluarkan dari setgab atau tidak. Ini dunia politik. Tidak ada kawan dan musuh abadi. Di dunia politik, yang ada hanya kepentingan. Jika memang akan mengeluarkan PKS, koalisi terutama Partai Demokrat harus siap dengan segala resiko.Tidak hanya diam membisu. Tidak selamanya diam itu emas. Dan yang terpenting, jangan curhat lagi kepada rakyat. Kalau pemerintah saja sudah curhat, kemana rakyat harus mengeluh?

Bagi rakyat yang penting kebutuhan mereka terpenuhi. Mereka tidak kesulitan mencari kerja. Biaya sekolah dan kesehatan terjangkau. Infrastruktur terjaga. Rakyat tidak peduli dengan isi koalisi. Sekali lagi, isu nasib PKS di koalisi ini sangat melelahkan dan tidak menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar